JANGAN TAKUT MASUK DAPUR....
1. Devinisi memasak
Pengertian memasak adalah menghantarkan
panas ke dalam makanan atau proses pemanasan bahan makanan. Dengan
demikian proses memasak hanya terjadi selama panas atau terapan pada suatu
bahan makanan sedang berlangsung.
Tujuan memasak :
-
Meningkatkan rasa masakan yang dimasak
-
Meningkatkan penampilan masakan yang dimasak
-
Memperbaiki tekstur
-
Membuat makanan matang agar lebih mudah dicerna
-
Membuat makanan matang agar aman untuk di konsumsi
-
Mematikan bakteri
Teknik memasak dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Teknik memasak basah
Metode memasak ini dikelompokkan
dalam beberapa teknik yang menggunakan
bahan dasar cairan untuk mematangkannya.
Cairan yang digunakan juga bervariasi seperti susu, air, kaldu atau anggur. Dalam
teknik ini suhu air tidak pernah lebih dari suhu didih. Yang
termasuk teknik ini adalah merebus, poacing, braising, stewing, simmering dan
steaming
2. Teknik memasak kering
Dalam teknik ini sama sekali tidak
menggunakan air dalam proses pematangannya.
Karena tidak adanya air maka panasnya bisa lebih tinggi disbanding teknik
basah. Yang termasuk jenis ini adalah Deef frying, shallow frying, baking,
grilling, sauté, roasting.
Perbedaan alat yang dipakai untuk
memasak antara keduanya sangat berbeda, begitu pula dengan temperaturnya. Untuk
membedakan antara keduannya
bisa dilihat antara chip potato dalam minyak bersuhu 180 derajat celcius dengan
kentang rebus yang direbus dalam suhu 100 derajat
celcius.Bahan makanan dapat di masak melalui beberapa cara atau
metode, dan metode tersebut dibedakan atas :
2. Istilah teknik memasak basah
a. Merebus (boiling)
Merebus adalah
memasak bahan makanan dalam cairan hingga titik didih (100 derajat C). Cairan
yang digunakan berupa air, kaldu, susu, dll. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan
dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang telah panas.
Seperti telur, dalam merebus telur, dimasukkan dalam air yang dingin baru
direbus.
b. Poaching
Cara memasak bahan makanan dalam bahan
cair dengan api kecil yang jumlahnya tidak terlalu banyak atau hanya sebatas
menutupi bahan makanan yang direbus. Bahan makanan yang di poach ini adalah
bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam
memasaknya seperti telur, ikan dan buah – buahan. Dalam merebus sistem poaching
ini air direbus dibawah titik didih ( 92-96 derajat C) dan direbus secara
perlahan dengan api yang kecil. Panci yang digunakan untuk poaching adalah
panci yang kecil karena bila menggunakan panci yang besar akan membutuhkan air
yang banyak sehingga akan memakan waktu yang lama. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai cairan yang
digunakan mendidih. Cairan yang digunakan tergantung dari jenis masakan yang
akan dibuat. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam cuka, susu dan lain
– lain.
c. Simmering
Teknik simmering ini adalah teknik
memask bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan
dahulu baru api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana
dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Sistem ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang
mengeluarkan ekstra dari daging yang direbus.
d. Menyetup (stewing)
Menyetup adalah
memasak secara perlahan dengan bahan makanan yang telah dipotong – potong
menjadi potongan yang lebih kecil seperti daging, ayam dengan menggunakan air
yang tidak terlalu banyak atau hampir sama dengan jumlah bahan, waktu yang
diperlukan juga lama. Maksud dari menyetup ini adalah dengan potongan daging
yang kecil dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama agar aroma dari
daging keluar dengan sempurna.
Tidak seperti
teknik Braising, daging atau ayam yang digunakan biasanya tidak direndam dahulu
dalam bumbu sebelum dimasak tetapi dipotong kecil dan dibakar terlebih dahulu
baru disetup. Contoh makanan yang menggunakan metode
ini antara lain : Frincasse, opor ayam, gulai kambing
e. Braising
Hampir sama dengan menyetup namun bahan
makanan yang digunakan lebih besar dari teknik menyetup, beberapa daging yang
digunakan biasanya direndam terlebih dahulu. Biasanya jenis bahan makanan yang
diolah dengan teknik ini adalah daging dan sayuran. Efek dari braising ini sama
dengan menyetup yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang
keluar menyatu dengan cairannyapun menjadi enak.
Daging yang telah
dipotong terlebih dahulu direndam.. cairan perendam yang digunakan biasanya
tergantung dari makanan yang akan dibuat contohnya red wine untuk daging sapi
dan unggas. White wine untuk daging sapi muda. Daging dimarinade selama 12-24
jam, daging merah direndam lebih lama dibanding daging putih. Daging yang akan
dimasak masih berbentuk gumpalan besar untuk disajikan satu porsi. Setelah
daging direndam,lalau dikeringkan dan dipanggang dalam oven selama 30 menit
untuk memberikan efek warna yang terbakar. Lalu braising dengan bumbu,sisa
bahan perendam dan kaldu coklat atau demi-glace hingga setinggi setengah bagian
daging dan masak dengan api kecil hingga air agak mengering.Untuk
membraising sayuran,sayuran dibraising bersama dengan bumbu. Sayuran terlebih
dahulu dibersihkan,dan diblanch,dan dikeringkan. Sayuran dibentuk atau dapat
pula diisi dan disusun dalam panci perebus dan siram dengan kaldu hingga
setengah bagian.
f. Mengukus (steaming)
Mengukus adalah memasak bahan makanan
dengan uap air mendidih.Meskipun bahan makanan tidak berhubungan atau kontak
langsung dengan air mendidih namun masih tetap termasuk dalam teknik memasak
basah.Dalam metodo ini perubahan warna, tekstur dan aroma yang terjadi lebih
banyak dibanding dengan teknik merebus dan menyetup. Efek dari sistem ini sama
dengan sistem basah lainnya yaitu menjadiakn makanan lebih lunak dan lembut. Karena bahan makanan tidak bersentuhan
langsung dengan air maka kehilangan nilai gizinyapun lebih sedikit. Banyak
jenis makanan yang diolah dengan cara ini seperti pudding, bolu, sayuran, ikan
atau ayam.
g. Mengetim
Adalah memasak bahan makanan dengan
menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih
kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim.
3. Istilah teknik memasak kering
a. Baking ( Memanggang )
Adalah cara
memasak bahan makanan dengan menggunakan oven tanpa menggunakan minyak atau
air. Efek dari pemasakan dengan teknik ini adalah sama dengan teknik kering
lainnya tetapi tidak ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya
menjadi crispy dan warna yang lebih terkendali. Teknik ini biasanya digunakan
untuk produk pastry dan roti, selain itu pula digunakan untuk memasak daging,
ikan dan lain – lainnya. Beberapa jenis pastry memerlukan pematangan terlebih dahulu
sebelum dibakar seperti adonan sus.
Baking memiliki beberapa metode,
diantaranya :
- Memanggang kering : Ketika memanggang
dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan
uap air, uap air ini akan membantu proses
pemasakan bahan makanan.
- Memanggang dalam oven menambah
kelembaban : Ketika memanggang bahan makanan,masukkan
wadah berisi air yang akan mengeluarkan
uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan
air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambak kualitas makanan.
- Memanggang dalam oven dengan
menggunakan 2 wadahdimana wadah pertama yang berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air, wadah
pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua, sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat dengan demikian tidak
akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan
makanan terlalu matang.
b. Grilling
Grilling adalah proses memasak bahan
makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Sumber panas/api
biasanya berada di bawah bahan makanan yang sedang dimasak/panggang, bila
sumber panas/api berasal di atas bahan makanan yang sedang dimasak proses
tersebut disebut “gratinating”. Istilah grilling banyak dikenal di Eropa,
sedangkan di Amerika istilah ini lebih dikenal dengan istilah “broilling”.
Alat yang digunakan memasak disebut
grill dan dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan
bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga
untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan
inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut
adalah di grilled. Bila jeruji kawat diganti dengan lempengan besi yang rata
maka alat tersebut disebut grindle.
c. Roasting
Adalah teknik memasak dalam oven atau
pemanggang dengan menggunakan lemak atau minyak.Bahan makanan yang biasa di
roasting adalah daging, unggas dan beberapa jenis sayuran.Apapun jenis oven
yang digunakan.Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering
dan matang. Namun Karen panasnya oven, banyak lemak yangada bahan makanan
menjadi hilang sehingga diperlukan tambahan lemak dalam proses pemasakannya.
Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 227 – 235derajat celcius untuk
menghasilakan makanan yang matang dipermukaannya dan keluar aroma serta
warnanya.Setelah dipanggang
selama 20 menit, turunkan suhu oven agar bagian dalam bahan makanan lebih
matang. Namun bila tidak diturunkan makanan akan matang dibagian luarnya dan
mentah dibagian dalam. Berapa lamanya memanggang tergantung dari besar kecilnya
bahan makanan.
d. Menumis (saute)
Adalah memasak
bahan makanan dengan potongan – potongan kecil dari daging sapi, unggas, atau
sayuran dalam minyak atau mentega bening dalam wajan datar. Yang
jadi pertanyaan adalah apakah yang menjadi perbedaan antara saute dengan
shallow frying.Perbedaan yang jelas adalah dalam sauté bahan makanan dibalik
berkali – kali, sedangkan dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya
satu kali dibalik.Selain itu sauté digunakan untuk memasak bahan makanan yang mudah
lunak dan masih muda untuk sayuran.Biasanya dalam memasak bahan makanan dengan
metode ini ditambahkan saus seperti cream, demi glace, atau veloute. Dan
makanan yang ditambahkan saus dan saus yang ditambahkan, dimasukkan pada saat
terakhir proses pemasakan.
Hal – hal yang
harus diperhatikan dalam melakukan teknik sauté :
- Hanya menggunakan bahan – bahan makanan yang baik
kualitasnya.
- Selalu memanaskan bahan makanan terlebih dahulu dengan
menggunakan minyak yang panas pada awal memasak.
-
Lanjutkan memasak
dengan menggunakan temperatur yang tinggi.
- Alat masak tembaga dapat digunakan untuk semua bahan
makanan kecuali kentang.
- Kentang untuk saute jangan terlalu matang, karena kentang
akan lunak dengan sendirinya saat
dimasak menjadi coklat.
- Jangan menumis daging dan sayuran bersamaan, karena
sayuran akan mengeluarkanair saat
dimasak dan akan menghalangi daging yang akan diberi efek goreng.
e. Deep frying
Pengertian dari
deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak yang banyak
hingga bahan makanan benar – benar terendam oleh minyak atau lemak. Teknik ini
dapat digunakan oleh berbagai bahan makanan termasuk daging dan unggas, ikan,
sayur – sayuran dan buah. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung
dimasak dengan metode ini.
Makanan yang
dimasak dengan teknik ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan memasak
dengan teknik basah. Pada metode kering ini karena dipanaskan dalam suhu tinggi
maka akan terjadi perubahan tekstur, warna serta rasanya. Pada proses
pengolahan pada metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak,
tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep
frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut
dalam air, karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai
contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang
rebus.
Pada umumnya deep frying memiliki 2
cara. Cara pertama,
bahan makanan dimasak langsung. Dan cara kedua yaitu bahan makanan dimasak 2
cara, langkah pertama biasa disebut dengan ( blanching ) yaitu makanan di masak
dengan suhu rendah untuk menyakinkan bahwa bagian tengah makanan telah matang
sehingga pada saat dimatangkan warna dan kematangannya seimbang. Contohnya :
dalam pembuatan chip potato, dimana kentang digoreng dalam minyak dengan api
kecil hingga setengah matang, lalu dikeluarkan dan dikeringkan dengan tise atau
lap dan kemudian digoreng kembali hingga kering. Biasanya proses blanching ini
digunakan untuk memasak chiken drumstick, maupun ikan goreng.
Bahan makanan yang
banyak mengandung tepung atau pati seperti kentang dan choux pastry dapat
digoreng tanpa diberi lapisan, tetapi banyak bahan makanan yang lain harus
dilapisi dengan bahan makanan yang mengandung protein, seperti telur dan tepung
roti atau susu dan tepung berbumbu sebelum dimasak dengan minyak banyak, agar
dapat mempertahankan bentuknya setelah mengalami proses pemasakan.
Kegunaan makanan
yang digoreng dengan menggunakan lapisan adalah :
- Mencegah makanan menjadi hangus
-Dapat mengurangi penyerapan minyak
-
Mempercantik
penampilan
-Mempertahankan rasa dan tekstur
-
Dapat mengurangi
kemungkinan makanan menjadi rusak pada saat penyajian.
f. Shallow frying
Berbeda dengan
deep frying, shallow frying adalah teknik memasak bahan makanan dalam jumlah
kecil dengan menggunakan sedikit lemak dalam wajan datar dengan temperatur
antara 150-170 derajat Celcius. Bahan makanan yang dimasak dengan shallow
frying harus dalam ukuran kecil, lunak dan memiliki kualitas yang baik.Shallow
frying sama dengan teknik memasak kering lainnya. Panas didapatkan dari
pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi
terlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tetap,
meskipun protein akan menyusut. Dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin
B.
Banyak jenis bahan makanan yang dapat
diolah dengan teknik shallow frying ini baik makanan segar ataupun beku. Cara
mengolahnya yaitu harus dipastikan bahwa minyak dalam keadaan panas, bila makanan
dimasukan dalam minyak yang hangat maka makanan akan banyak menyerap minyak. Dan makanan yang telah matang dan
ditiriskan, dikeringkan dalam lap kering atau kertas penyerap minyak. Salah
satu teknik memasak yang masuk dalam shallow frying adalah stir fry atau
menumis yang biasa digunakan dalam dapur cina. Bahan makanan yang dimasak
diiris tipis atau dipotong kecil – kecil agar proses pemasakannya lebih cepat
dan bahan makanan tidak berubah warna akibat terlalu lama dalam proses
pemasakannya.
Hal – hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan metode shallow frying :
-
Selalu memanaskan
pan atau grill sebelum digunakan
-Pilih lemak atau minyak yang akan
digunakan sesuai dengan jenis hidangan.
-
Hindari penggunaan lemak yang nilai asapnya rendah, seperti
butter yang tidak bening.
-
Minimumkan penggunaan minyak atau lemak, hanya cukup agar
bahan makanan tidak menempel pada pan.
-
Semua bahan sebaiknya dalam keadaan kering
-
Tepungi bahan
makanan mendadak, apabila telah lembab maka tepung akan menempel di wajan.
-Beri bumbu sebelum bahan makanan
dimasak
-
Balik bahan
makanan satu kali saja.
TEKNIK-TEKNIK
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No.
|
Teknik
pengolahan
|
Nama
bahan makanan
|
Nama
hidangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
Merebus (boiling)
Simmering
Poaching
Menyetup (stewing)
Braising
Mengukus
(steaming)
Mengetim
Menumis (saute)
Grilling
Roasting
Baking
Deep frying
Shallow frying
|
-
Telur
-
Daun bayam
-
Ayam
-
Daging, tulang
-
Jagung
-
Telur
-
Jagung
-
Ayam
-
Daging
-
Daging
-
Sayuran
-
Ikan
-
Beras
-
Beras
-
Buncis
-
Udang
-
Daging
-
Ikan
-
Daging
-
Ayam
-
Adonan kue
-
Kentang
-
Kentang
-
Emping
-
Daging
-
Ayam
|
-
Semur telur
-
Sayur bening bayam
-
Soto ayam
-
Kaldu
-
Sup jagung kental
-
Kaldu
-
Sup jagung kental
-
Opor ayam
-
Gulai
-
Braised beef
-
Braised rolled cabbage
-
Pepes ikan
-
Nasi
-
Nasi tim
-
Tumis Buncis
-
Tumis udang
-
Daging panggang
-
Fish fillet steak
-
Roasted beef
-
Roasted chiken
-
Roti
-
Baked potatoes
-
French fries potatoes
-
Emping goring
-
Beef Stroganof
-
Chicken chasseur
|
4.
Makanan Pendongkrak Energi
Istirahat danmakan yang cukup serta punya sumber energi
tinggi yaitu dengan memilih makanan dan minuman yang cocok sehingga mendapatkan
energi yang cukup untuk beraktifitas
1. Oatmeal Pisang
Terdiri dari: oatmeal, susu, pisang.
Kandungan dan manfaat:
1. Oatmeal Pisang
Terdiri dari: oatmeal, susu, pisang.
Kandungan dan manfaat:
·
Karbohidrat:
sumber energi bagi sel-sel tubuh, bahkan satu-satunya sumber energi bagi jaringan tubuh tertentu seperti otak, saraf dan sel
darah merah.
·
Serat:
zat yang sulit dicerna, sehingga merasa kenyang lebih lama.
·
Kalium:
berperan pada keseimbangan cairan dalam tubuh serta pertumbuhan sel, terutama sel otot.
·
Magnesium:
mencegah kerusakan gigi dan berperan memacu kontraksi otot.
·
Fosfor:
untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
·
Kalsium
pada susu: untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.
·
Gula
pada pisang: terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan glukosa, sehingga Anda tidak lekas merasa
lapar. Juga, bisa jadi cadangan energi.
2.
Spaghetti Marinara
Terdiri
dari: spaghetti, udang, cumi.
Kandungan
dan manfaat:
·
Karbohidrat
kompleks pada spaghetti: merupakan jenis pati, yaitu sumber energi
untuk beraktivitas dan menggerakkan
fungsi organ tubuh.
· Protein dari udang dan cumi:
dapat “mengisi” kandungan protein
spaghetti yang rendah. Selain sumber
energi, protein juga zat pembentuk yang berguna
untuk pertumbuhan jaringan tertentu, seperti
otot, rambut, kulit dan lainnya.
·
Lemak
pada spagetti, udang dan margarin: merupakan sumber energi yan paling padat karena
menghasilkan kalori yang lebih banyak daripada
karbohidrat dan protein. Juga, dapat dijadikan
cadangan energi tubuh yang paling besar.
3. Kentang Goreng
Kandungan
dan manfaat:
·
Karbohidrat:
dari 100 gram kentang (belum digoreng) bisa diperoleh energi sekitar 90 Kalori,
dan 90%-nya berasal dari karbohidrat. Kentang yang digoreng akan
memiliki kandungan energi yang lebih besar, yaitu 163 kkal/100 gram
·
Mineral:
antara lain natrium dan kalium, yang cukup tinggi. Tak perlu menambahkan garam terlalu banyak karena memicu hipertensi.
·
Sedikit
B6: untuk membantu “menciptakan” metabolisme energi yang berasal dari
karbohidrat dan protein.
·
Asam
lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9) pada minyak goreng: dapat
menurunkan kolesterol jahat dan
mencegah serangan jantung, serta tidak mudah
bereaksi atau berubah menjadi asam lemak
jenis lain.
4. Sandwich
Terdiri dari: roti gandum, ikan tuna, selada, dan tomat.
Kandungan dan manfaat
Terdiri dari: roti gandum, ikan tuna, selada, dan tomat.
Kandungan dan manfaat
·
Karbohidrat
kompleks pada roti gandum merupakan golongan serat yang baik untuk dikonsumsi saat menjalani program diet. Karbohidrat ini
akan langsung dibakar jadi energi dan tidak tersimpan sebagai lemak. Kandungan serat ini juga bisa membantu menstabilkan kadar gula darah
sehingga dapat mempertahankan energi
dan rasa kenyang dalam waktu lebih lama.
·
Vitamin
B kompleks pada roti gandum mendorong metabolisme energi Anda.
·
Omega
3 pada ikan tuna 28 kali lebih banyak dibandingkan dengan ikan air tawar. Omega
3 juga berfungsi menghambat proses
terjadinya penyumbatan darah (aterosklerosis).
·
Protein
per 100 gram ikan tuna lebih besar dibandingkan pada telur, yaitu 22 gram dan
13 gram.
·
Betakaroten
pada tomat dan selada berfungsi sebagai antioksidan pelindung tubuh dari
paparan radikal bebas.
·
Serat
pada selada dan tomat cukup tinggi, sehingga dapat membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
5. Bubur Kacang Hijau
Terdiri dari: kacang hijau, santan, gula merah, dan tepung maizena.
Kandungan:
Terdiri dari: kacang hijau, santan, gula merah, dan tepung maizena.
Kandungan:
·
Karbohidrat
pada kacang hijau adalah komponen terbesar (lebih dari 55% )senantiasa
memberikan energi untuk tubuh.
Begitu juga dengan kandungan karbohidrat pada tepung maizena.
·
Vitamin
B1 pada kacang hijau sebagai bagian dari koenzim yang berperan penting dalam
oksidasi karbohidrat untuk diubah
jadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1, tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat.
·
Vitamin
B2 pada kacang hijau dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh.
·
Sedikit
protein dan lemak pada santan. Hati-hati pada pemanasan yang berlebihan, akan
mengubah lemaksehat menjadi lemak
trans yang membahayakan
5. Makanan Bergizi Seimbang
Makanan yang kita makan harus bergizi
seimbang.Makanan dikatakan bergizi seimbang jika mengandung karbohidrat,
protein, lemak, mineral, dan vitamin dalam jumlah tertentu.Karbohidrat
sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.Setelah itu, berturut-turut
protein, lemak, mineral, dan vitamin.Dengan komposisi demikian, kita dapat
memenuhi kebutuhan makanan bergizi seimbang.
Menu makanan bergizi seimbang disajikan
dalam menu empat sehat lima sempurna. Menu makanan bergizi seimbang terdapat
dalam empat macam makanan berikut.
- Makanan pokok (nasi, jagung, singkong, roti, dan sagu).
- Lauk pauk (daging, telur, ikan, tahu, dan tempe).
- Sayuran (bayam, kangkung, dan buncis).
- Buah-buahan (apel, mangga, pisang, dan pepaya)
Apabila
kita sudah mengonsumsi empat macam makanan di atas, berarti makanan kita sudah
memenuhi syarat kesehatan. Namun, bila ditambah susu, maka akan lebih sempurna.
Makanan bergizi seimbang yang dilengkapi susu dinamakan makananempat sehat
lima sempurna. Selain memenuhi persyaratan empat sehat lima sempurna, dalam
menyusun menu makanan bergizi seimbang perlu memperhatikan hal-hal berikut.
- Bersih dan bebas kuman penyakit.
- Makanan mudah dicerna dalam tubuh.
- Bervariasi sehingga tidak menimbulkan kebosanan.
Tubuh
akan menjadi sehat jika mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang seimbang.
Apabila kebutuhan gizi seseorang tidak mencukupi atau berlebihan, akan
mengganggu kondisi kesehatannya. Kelebihan atau kekurangan salah satu zat gizi
dapat mengakibatkan gangguan atau penyakit. Perhatikan tabel berikut
Table,
Kekurangan salah satu zat gizi dan akibatnya
Pengetahuan
tentang makanan sumber gizi, sebaiknya diikuti dengan pengetahuan cara
mengolahnya dengan benar dan tepat. keliru mengolah makanan, bisa mengakibatkan
sebagian kandungan gizinya hilang.
1. KARBOHIDRAT.
Beragam sumber
karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung.
Cara memasak:
a. Beras putih
Ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai
matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
b. Beras merah sebaiknya dicampur dengan
beras putih agar pulen, karenaberas merah lebih keras.
c. Jagung direbus dengan sedikit air
sekiar sepuluh menit, kemudian di olesi mentega, garam dan gula.
d. Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
2. PROTEIN.
Bisa didapat dari berbagai makanan: daging-dagingan,
ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas
tinggi adalah telur
Cara memasak:
a. Telur.
Ketika menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan
karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8
menit) atau masak cepat, menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur
dengan sayuran yang diiris halus.
b. Ayam.
Cara terbaik, adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis
sebagai campuran cap cay,disup,digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep)
atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
c. Daging-dagingan.
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik.Namun agar
zat besi zat besi tdak terbuang, daging jangan dimasak
kelewat lama.Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong-potong tipis-tipis atau
dicincang. Berbagai olahan
daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar. Selain itu juga
mengandung zat aditif sehingga
jangan terlalu sering dikonsumsi.
Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup
atau sebagai campuran cap cay dan bihun goring. Jangan digoreng karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
3. VITAMIN DAN MINERAL.
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.Semakin hijau
waran sayuran, makin banyak vitaminya.Semakin kuning, merah, atau biru warna
daging buah, vitaminya semakin kaya.
1. Cara memasak sayur:
a. Vitamin A,D,E,K
Terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung,
kacang panjang, sawi, jagung, larut
dalam lemak. Jika
dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab
vitaminnya akan habis.
b. Vitamin C, B1, B2, B5, B12
Terdapat pada daun singkong, melinjo, sawi, kentang,
seledri, kucai, kacang panjang, kol.tomat larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan
terlalu lama sebab vitamin akan habis. Cara
merebus sayuran:Masukkan
sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat menumis
sayuran: pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih
renyah.
Hampir
semua sayuran,
khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak.Jangan tunda lebih dari dua jam.Selain vitaminnya
rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
2. Cara mengolah buah:
Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika
dijus, seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan.
Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi. Beberapa buah
akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir
dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel,
sebaiknya dikupas saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar